Sunday, November 4, 2012

Love In PARIS

created Ramdhiesya Ammarilyn on 2:05 PM 0 comment
YASMIN (Michelle Zudith) berangkat ke Paris atas undangan Pusat Kebudayaan untuk membuat pameran fotografi. Sesampainya di sana, gadis cantik itu tidak menemukan Rafa (Rio Dewanto), sahabat semasa kecilnya, yang ternyata telat menjemput. Kejadian tidak menyenangkan pun menimpa Yasmin, dua orang berandal menjambret kamera miliknya. Beruntung ada Reno (Dimas Anggara), pemuda kaya raya asal Indonesia, yang sigap menolong Yasmin.

Dalam kondisi bingung, Yasmin yang berjalan kaki secara tidak sengaja menabrak Aqila (Yunita Siregar) hingga Ipad milik Aqila jatuh dan hancur. Lantaran Yasmin tidak memiliki uang untuk mengganti Ipad tersebut, Aqila lantas memaksa Yasmin membantu membereskan apartemen miliknya.

Tidak ada yang mengetahui kalau Aqila dan Yasmin sebenarnya adalah saudara kembar dari pasangan Arif (Surya Saputra) dan Farah (Amara). Keduanya tertukar akibat perbuatan Jihan (Maeeva Amin), sahabat Arif dan Farah. Rupanya Jihan sakit hati karena tidak bisa memiliki Arif. Jihan yang berprofesi sebagai seorang dokter nekat mengambil satu anak kembar yang dilahirkan Farah.

Kepada Arif dan Farah, perempuan itu mengatakan bahwa salah satu bayi kembar mereka, yang setelah dewasa bernama Aqila, tidak bisa diselamatkan. Aqila kini kuliah di Prancis, dan menjadi sahabat Rafa. Di sisi lain, Aqila masih terus mengejar cinta Reno.

Di Jakarta, Alya (Marcella Daryanani) kabur dari rumah karena kesal pada kedua orangtuanya. Adik Yasmin itu merasa kalau Arif dan Farah lebih menyayangi Yasmin ketimbang dirinya. Alya tidak pernah mengetahui bahwa perlakuan beda itu semata-mata karena Yasmin divonis menderita leukimia dan didiagnosa berumur tidak lebih dari 20 tahun. Nahas, Alya dan kabur bersama Dygta (Hykal Kamil), kekasihnya, mengalami kecelakaan hingga koma. Di rumah sakit tempat Alya dirawat, Arif dan Farah kembali bertemu Jihan.

Di Prancis, Yasmin berhasil kabur dari apartemen Aqila di lantai lima melalui jendela. Pada saat bersamaan, Reno berhasil menangkap tubuh Yasmin yang nyaris jatuh. Setelah Yasmin siuman dari pingsan, Reno mengatakan bahwa dia bersedia membawa gadis itu ke tempat sahabat Rafa, asalkan Yasmin mau menolong dirinya.

Setelah mengubah penampilan Yasmin, Reno lalu membawa Yasmin ke pesta ulang tahun Aqila, dengan memperkenalkan gadis itu sebagai kekasih Reno. Tidah hanya Aqila, Rafa yang juga datang ke acara itu pun kaget melihat sosok Yasmin bersama Reno. Sementara itu sejak bertemu dengan Yasmin, Reno sebenarnya sudah jatuh hati. Seiring waktu, cinta Rafa dan Reno kepada Yasmin ternyata terus berkembang. Sementara itu Yasmin yang jatuh cinta kepada Reno memutuskan untuk tidak membiarkan cintanya berkembang lantaran penyakit leukemia yang diderita Yasmin.

Keputusan Yasmin itu membuat Reno kecewa. Meskipun begitu, Reno pantang menyerah untuk mengejar cinta Yasmin. Di lain pihak, Rafa akhirnya menyatakan cinta pada Yasmin. Hingga suatu hari Rafa mengalami musibah kecelakaan, sementara di satu sisi, Reno terkena serangan jantung. Baik Rafa maupun Reno dirawat pada rumah sakit yang sama. 

Secara tidak sengaja, Yasmin menemukan kartu donor jantung milik Rafa. Saat itu pula Yasmin mengalami dilema hebat. Di satu sisi dia harus menyelamatkan Reno, orang yang dicintai, di sisi lain Yasmin tidak mungkin mengorbankan Rafa, sahabatnya sendiri.

 Belum sempat berbuat apa-apa, Yasmin harus pulang ke Indonesia karena masa tinggalnya di Prancis sudah berakhir. Apa boleh buat, dengan membawa hati yang hancur, Yasmin pulang ke Tanah Air tanpa mengetahui nasib baik Rafa maupun Reno. Sesampainya di Jakarta, Yasmin mencoba menelepon Aqila. Sayang, tidak seorang pun mengangkat telepon dar Yasmin. Keruan saja gadis itu bertambah khawatir teringat keselamatan Rafa dan Reno.

Hingga suatu ketika, Yasmin bertemu Reno di...Jakarta! Bagaimana kisah selanjutnya? Apa yang sebenarnya telah terjadi pada Rafa? Apakah Yasmin dan Aqila akhirnya mengetahui kalau mereka adalah saudara kembar? Bagaimana pula akhir kisah cinta Reno-Yasmin-Rafa? Saksikan "Love In Paris", sebuah kisah cinta yang bertutur tentang indahnya pengorbanan serta pahitnya cinta.

Tuesday, June 26, 2012

MENGEJAR MIMPI

created Ramdhiesya Ammarilyn on 11:23 PM 0 comment

 “Woww,,kerenn banget nih anak…”ucapku takjub sambil melihat profile si pembuat novel cilik tersebut,aku terus membaca profilenya sampai tuntas”udah bikin novel dari kelas 4SD dan sekarang udah 5 novel yang dia terbitkan,,wonderfull…”

“aelahh,,apa menariknya sih,profile bocah ingusan yang baru buat 5 novel ajah dibanggain,mending ini nih,,,”kata ichi,sahabatku,sambil menunjukan profile artis korea yang lagi naik daun,dari nadanya terdengar meremehkan si novelis cilik yang profilenya lagi aku baca dan aku puji-puji *hehh,,sial banget sih diremehin gitu* aku yang mendengarnya jadi kesal,seenaknya dia ngomong begitu,emang ichi kalau udah ngomong,apa lagi sama hal yang dia tidak suka,suka nyakitin banget,bikin orang pingin plester mulutnya.

“heh??jangan remehin gitu dong,lo sama dia juga masih unggulan si novelis cilik ini,lah,,lo emang punya apa yang bisa dibanggain”kataku membalas perkataannya ,yang nggak jauh lebih nyakitin,mata ichi langsung melotot,aku balas dengan tatapanku yang lebih tajam.

“ahh,,nggak mau rebut gue sama lo cha,kalau udah begini,,gue ngalah..”kata ichi akhirnya nyerah,kalah juga dia akhirnya,maklum maybe dia takut kalau aku bakal kabur ninggalin dia,karena Cuma aku sahabat satu-satunya yang mau main sama dia,kalau teman yang lainnya mungkin pada takut atau gimana gitu,karena menurut mereka,ichi tuh nyebelin,judes,kalau ngomong nyakitin dan jutex,tapi aku nggak pernah ngerasa dia seperti itu,mungkin terkadang seperti itu.

Sampai rumah,aku langsung merebahkan tubuhku diranjang,dan terus kepikiran sama si novelis cilik tersebut,aku jadi termotivasi untuk seperti dia,aku bangkit dari ranjangku,dan langsung menyalakan komputerku,kemudian aku embuka dokumen pribadiku*arsip chasha*,aku melihat hampir 20 dokumen cerpen karyaku,dan belom ada sama sekali yang aku coba untuk kukirimkan ke media cetak,semua cerpenku telah dinilai oleh bunda,ayah,kak tari,dan beberapa sahabatku yang main kerumahku,mereka menilai,cerpenku bagus,menarik,judulny monoton,mereka juga menyuruh aku untuk mengirimkan karyaku kemedia cetak.

“Lumayan cha,kan bisa dapet honor tuh kalu cerpen lo dimuat…”celetuk anggi,sewaktu ia bermain dirumahku.

“iya cha,mimpi lo dari dulukan mau jadi penulis terkenal,dan inilah saatnya lo wujudin mimpi lo..”timpal pasha.

Tapi entah kenapa aku belom punya keberanian untuk mempublikasikan semua cerpen karyaku,takut nggak diterima,atau nanti malah dikomen sama pembaca ceritanya lebay,norak,monoton,nggak jelas,nggak sealur,tokohnya terlalu dikit,dan sebagainya,,ah ..semua komentar itu berkelebat dipikiranku,mebuat semangatku turun,aku langsung menutup kembali dokumenku dan mematikan computer,dan lebih memilih tidur siang.

Hari ini aku akan pergi ke kantor pos untuk mengirimkancerpen hasil karyaku pribadi,dengan dianterin pasha,Pasha sahabat cowoku,dia sahabat keduaku setelah ichi.dia setia,dia selalu mau menemaniku kemanapun aku pergi,dia siap mebantuku.

Hatiku deg-degan ketika akan memasukkan cerpenku ke dalam kotak pos,aku sampai ragu,sejujurnya keberanianku belum terkumpul.

“Udah masukin ajah,cha..”kata Pasha dibelakangku

Aku menarik kembali amplop yang erisi 7lembar cerpen karyaku”gue takut sya..”

“Kenapa harus takut cha???”Tanya Pasha mendekatiku

“gue takut cerpen gue ga diterima,gue taku cerpen gue dianggap norak,gue taku cerpen gue…”tiba-tiba omongan gue dipotong sama Pasha,jari telunjuk pasha mendekati bibirku.

“ssstt…udah cha,lo harus optimis ya,soal komentar pembaca or diterimanya atau nggak cerpen lo,itu urusan nanti,,yang penting lo udah berusaha,ayo cha,,wujudin mimpi lo selama ini,lo nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,karena sekarang kesempatan itu udah ada dihadapan lo,mimpi lo bakal terwujud chaa…”kata Pasha lembut,bahasa perkataannya membuat semangatku bangkit,tanpa ragu aku langsung memasukannya ke kotak pos,dan pulang.

Hari demi hari aku laluin dengan perasaan dagdigdug menanti kabar diterima atau tidaknya cerpenku,sungguh penantian yang buat hatiku dag..dig..dug,ini udah hari ke3,tapi belom ada kabar sama sekali soal cerpenku yang aku sumbangkan kepada salah satu media cetak remaja terkenal,ya tuhan..mungkin cerpenku tidak diterima..aku pasrah sajah kepadamu,,,

“Chaaa……”seseorang bersuara dari ruang tengah dengan teriakannya yang memnuhi seisi ruangan ini,rupanya suara bunda,ia berlari ke arahku,sambil menunjukkan sesuatu”Cha,,liat ini chaa….”

Perhatianku langsung terarah pada sesuatu yang bunda tunjukan pdaku,ternyata Cuma duit blanja yang ayah berikan pada bunda,terus apa menariknya,kenapa bunda segitu histerisnya menerima duit belanja yang berjumlah 300ribu itu,bukannya udah biasa??aku tak memperdulikan uang tersebut,huhh..bunda bikin aku kaget sajah.

Bunda menggoyang-goyangkan tubuhku,dan memelukku dan terharu,sambil berucap”terima kasih tuhan…”bunda memelukku makin erat,aku makin bingung dan nggak ngerti sama bunda yang tiba-tiba seperti ini,aku menatap kak.Tri yang lagi nonton tv,sambil mengisyaratkan kepada kakak perempuanku yang cantik itu*bunda-kenapa-sih?*,kak Tari Cuma mengangkat bahunya,dan justru melanjutkan acara nonton tv’nya.

Lalu aku beranikan untuk mencoba melepas pelukan bunda,yang belum aku mngerti maksudnya”bunda,,akk..u sesek nih…”kataku suaraku terdengar setengah sesak,setelah aku berhasil melepas pelukan maut bunda,aku langsung bertanya”bunda sebenarnya ada apa sih sama uang belanja yang ayah kasih buat bunda?”

Bunda langsung terkejut mendengar pertanyaanku,dan ia menatapku”hah??uang belanja..??”

“Iya,,itu tadi bunda ngapain nunjukin uang belanja yang ayah kasih,terus jadi teriak histeris gtu?”tanyaku masih penuh Tanya.

Nggak lama bunda tertawa mendengar ucapanku”kamu tuh polos banget sih sayang,,ngapain juga bunda nujukin uang belanja,,”

“lah,,itu tadi uang apa?”kataku masih penuh Tanya dengan gaya orang bodoh.

Bunda tersenyum,lalu membelaiku”chasha sayang,anak bunda,,selamat yah,,kamu,,,”suara bunda terdengar menahan air mata yang akan mulai membasahi pipinya lagi,dan bunda mulai berbicara kembali”cerpen kamu berhasil dipublikasikan dimedia cetak,dan ini honor kamu..”

Hah,,nggak salah denger nih aku,apa yang tadi barusan bunda ucapkan??cerpenku berhasil dipublikasikan,dan uang 300ribu,honorku??subhanallah,,aku langsumg menjatuhkan jidatku kelantai .

Tiba-tiba saja ..GEDEBUUKKK…!!!

Aku langsung tersadar,dan merasakan diriku terjtuh,rupanya benar aku terjatuh dari tempat tidurku,jadi yang tadi itu hanya mimpi?ya tuhan,,aku bner-bener harus mengejar mimpi itu lagi,ku kira sudah ku dapatkan.

Aku langsung bangkit dari lantai tersebut,dan aku lirik jam dinding di kamarku,jam telah menunjukkan pukul 06.00,,aku segera bangkit dan bergegas mandi.

Setelah mandi,aku langsung menyalakan computer,aku berniat untuk print cerpenku,sepenggal kata-kata Pasha dalam mimpi masih teringat dalam otakku* ssstt…udah cha,lo harus optimis ya,soal komentar pembaca or diterimanya atau nggak cerpen lo,itu urusan nanti,,yang penting lo udah berusaha,ayo cha,,wujudin mimpi lo selama ini,lo nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,karena sekarang kesempatan itu udah ada dihadapan lo,mimpi lo bakal terwujud chaa…*kata-kata itu mebuatku semngat,ditambah lagi motivasi dari profile si novelis cilik tersebut,aku harus optimis,ini saatnya aku wujudin mimpi aku,aku nggak boleh mnyerah sebelum berperang,semuanya pasti ada hambatannya terlebiih dahuulu,mungkin saja kegagalan,kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda,kalau untuk kali ini aku gagal,aku bisa mncobanya dilain kesempatan.akhirny aku mebulatkan tekadku dan mncetak hasil karyaku,dan besok aku akan menyeret ichi dan Pasha buat nganterin aku ke kantor pos.

“ayolah,,anterin gue,,pliiss…”kataku memohon pada ichi,

“ogahh ahh…”kata Ichi ketus,sambil menggeleng mantap.ichi paling nggak suka kalau disuruh nganter2in.

huhh,,perlu jurusan supaya dia mau nganterin aku”pliss chi,,,nanti kalau gue dapet honor gue bagi dua deh…”

Ichi mulai tertarik dengan jurusku barusan”bener nihh???”aku mengangguk,akhirnya diapun menerima ajakanku,ichi bersedia mengantarku ke kantor pos*dasar matre…*ktaku membatin.

Sekaraang saatnya aku mengajak Pasha untuk mengantarkanku ke kantor pos,aku dan ichi segera kekelasnya,kelas pasha berbeda denganku,saat aku dan ichi telah sampai didepan kelasnya Pasha,entah kenapa aku nggak merasa hhawa keberadaan pasha,tiba-tiba Wigo,teman sekelas Pasha,keluar kelas,tentu saja aku langsung menghadangnya dan menanyakan soal pasha.

“Go…”panggilku,ia pun menghadap kkearahku

“Ada apa cha?nyari pasha ya?pasha udah pulang duluan dari tadi,karena tadi dia ngeluh kepalanya sakit,jadi dia pulang..”rupanya Wigo udah tau tujuanku,tapi ternyata Pasha udah pulang karena sakit,jadi hari ini aku berangkat dengan ichi sajah ke kantor pos,lalu aku pergi meninggalkan Wigo.

“makasih ya go..”ucapku sambil berlalu,Wigo hanya tersenyyum.

Aku langsung bergegas menuju kantor pos,dengan motor Ichi,padahal hari sudah sore,hampir maghrib,aku khawatir kalau nanti kantor posnya keburu tutup.

“cepetan dong,chii…”kataku harap-harap cemas,gaya menyuruhku seperti seorang penumpang menyuruh si tukang ojek untuk mempercepat kemudinya.

“iya,iya,,sabar cha,lo liat dong didepan,macet…”kata ichi setengah menoleh kearahku sambil tters mengklakson.

Tuhan,masih baik kepadaku,beruntunglah aku sampai sana kantor pos belum tutup,meski sudah nggak ada orang,hanya satpam yang lagi ngecek-ngecek keadaan sekitar,aku langsung masuk nyelonong tanpa permisi,dan Ichi aku tinggalkan diparkiran,tanpa piker panjang,aku langsung mengisi beberapa data yang diberikan si mbak-mbak itu,setelah itu,aku menyerahkan kembali,dan langsung masukin cerpenku ke kotak pos,fuiihh,,lega,,*tinggal menanti hari esok sajah..

Ini udah hari ketiga setelah aku mengirimkan cerpen kepada slah satu media cetak,tapi sampai saat ini belum ada kabar apapun,setiap pulang sekolah dengan pertanyaan yang sama ,aku selalu bertanya pada bunda atau kak tri dengan pertanyaan yang sama”bun,,ada telfon buat aku nggak”atau”kak,ada telfon buat aku nggak?”tetep ajah keduanya menjawab”Nggak..”huftt..aku mulai merasa putus asa,mungkin cerpenku gagal dimuat,tapi ya sudahlah,aku terima,dilain kesempatan pasti aku bisa.

Pulang sekolah,aku duduk termenung didepan tv,sambil memikirkan ide untuk cerita cerpenku selanjutnya,nggak lama dari ruang tengah terdengar suara deringan telfon,dengan malas,aku bangkit dan mengangkatnya .

“hallo,,”kataku setelah mengangkat telfon tersebut

“Ya halloselamat siang,,apa benar ini rumah adik Rimarsya richa?”kata seseorang disana yang menyebutkan namaku.

“Ya benar ini saya sendiri..ehm,maav ini siapa dan ada apa?”

“saya Karin,dari redaksi majalah teen,adik yang 3hari lalu mengirim cerpen berjudul Mengejar mimpi ya?”kata seseorang yang ternyata dari redaksi,what??redaksi majalah?dan dia menyebutkan cerpen kirimanku??,aku yang semula malas,dan tidak bersemangat jadi semangat.

“iya benar..”kataku penuh semangat

“oh ya,selamat ya dik,cerpen adik dimuat dimajalah kami,untuk honor telah saya kirimkan pada nomor rekening yang adik kasih,adik bisa melihat crepen adik dimajalah teen edisi 125 ya..”kata mbak Karin,,hah,benar nggak nyangka,kuucapkan syukur dengan sujud,berharap bukan mimpi lagi,dan benar ini nyata,akhirnya mimpiku terwujud sebagai penulis cerpen*ya allah,terimakasih,engkau memang adil…*

***

Hari ini,dengan senyum aku mengawali hari,lalu aku menghampiri kedua sahabatku,ichi dan pasha,dengan full smile,ichi dan pasha saling menatap bingung melihat sikapku hari ini.

“Cha,,lo kenapa sih?kog senyu-senyum gitu?”Tanya Pasha

“Lagi jatuh cinta kali”celetuk ichi,aku tetap masa bodo nggak peduli,lalu aku menunjukkan majalah teen edisi 125 yang aku bawa,keduanya tetap saling pandang bingung.

“Kenapa dengan majalah ini cha?”Tanya Pasha

“buka deh halaman fiction..”kataku masih sama dengan sambil senyum,lalu keduanya segera membuka halaman tersebut.

“Mengejar mimpi,bay Rimarsya Richa..”kata Pasha sambil mebaca isi halaman tersebut,pashapun tersenyum”wow,,jadi cerpen lo dimuat cha?”

Aku hanya mengangguk mantap

“waww,,keren,selamat ya cha,,,”kata pasha

“iya,makasih sya,ini juga berkat sran lo..”upss,,aku keceplosan.

“hah?saran?kapan gue ngasih lo saran cha?tanya Pasha bingung.

“uhmm,,uhmm,,dulu..mungkin lo udah lupa..”kataku sambil menghilangkan rasa gugupku menjawab pertanyaan Pasha.

“Ciee,,sarannya pasha masih diinget..”celetuk ichi usil

“Yee,,kan itu motivasi buat semangat…”kataku,Pasha yang berada disampingku hanya senyum.

“eh,mana janji lo,katanya ntar gue mau dibagi honornya..”kata Ichi yang masih ingat janjiku saat meminta dia untuk menemaniku kekantor pos.

“Iya..iya,,hari ini lo berdua sahabat gue,gue traktir di kedai pop ice depan sekolah nanti pulang,gimana?”

“okehh,,sip,,beli martabak juga ya..”kata ichi

“iyee…”kataku senyum.

Akhirnya,sekarang aku nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,sekarang mimpi itu telah nyata,terima kasih tuhan,dan terimakasih untuk Pasha yang udah ngasih motivasi lewat mimpi,Thanks=)

THE END

ARTI SEBUAH SENYUMAN

created Ramdhiesya Ammarilyn on 11:19 PM 0 comment

Hujan turun begitu deras saat bunda pergi kedalam pelukan-Nya. Air mata tak bisa berhenti mengalir seperti hujan yang tak henti jatuh , saat kulihat wajah bunda yang tersenyum damai. Aku terus menatap mata bunda, mata yang selalu membuat diri ini tersenyum, tapi senyuman ku sekarang terkunci rapat. Hanya tangisan dan teriakan yang menyebut “BUNDA”. Seseorang yang tak a sing lagi datang menghampiriku seseorang yang dulu menggoreskan luka dihatiku dan yang lebih menyakitkan dihati bunda. Seseoranng itu adalah Ayahku sendiri yang meninggalkan kami disaat bunda sedang sakit gara-gara wanita yang membuatnya buta. Aku tak ingin dia menatap wajah bunda yang begitu suci tak ingin wajah bunda yang begitu damai bertemu dengan lelaki seperti dia yang telah membuat bunda semakin parah penyakitnya dan sampai bunda dibawa oleh yang di atas.

“pergi kamu jangan dekati bundaku”teriakku menghalangi tubuh bunda yang sudah kaku.
“tasya maafkan ayah ”dia berusaha memelukku tapi aku melepaskan pelukan itu
“ayah? ”aku tertawa kecut
“ayahku sudah mati, mati karena wanita lain sekarang aku anak yatim piatu. Anda puas”aku membentak dengan tangisan yang tak bisa dibendung.
“tasya sudahlah biarkan ayahmu melihat bundamu”ujar bibiku.

“tasya tak rela kalau orang ini melihat wajah bunda yang begitu damai, tasya tak mau bunda menangis bibi ”aku semakin menangis. Tubuhku lemas, dan “BRUGGG” tubuh lemahku terjatuh pingsan.
Aku melihat bunda begitu sehat tersenyum indah padaku memakai baju putih yang indah disebuah padang ruput yang hijau, aku berlari dengan senyuman. Tapi bunda semakin menjauh, aku mulai gelisah dan terus berlari tapi bunda terus menjauh aku mulai menangis dan aku terbangun , itu hanya mimpi. .
“tasya. . . kamu sudah sadar”Tanya bibiku
“bunda dimana?”tanyaku pada bibi. Dia memelukku dengan tangisannya
“tasya ibumu sudah dimakamkan, tasya kamu harus kuat dalam menjalani cobaan hidupmu. Bibi yakin kamu pasti bisa melewati ini semua”Bibi menangis membasahi bajuku. Aku tterdiam sekarang aku sendiri bunda sudah ada dalam pelukan-Nya. Maaf bunda Tasya tak bisa mengantar bunda . aku menangis bersama pelukan Bibi.

***
Sudah seminggu setelah bunda pergi, aku menjadi pendiam tak ada senyuman lagi dimulutku ini, tak ada keceriaan yang tampak diwajahku yang ada hanya kesedihan. Di sekolah aku menjadi penyendiri walau sahabat-sahabatku selalu menyemangatiku tapi itu tak bisa merubah segalanya.
“Tasya kamu mau ikut aku ketemu dengan Nugi, dia bawa temannya yang menurutku dia baik. Ayolah Sya ikut aku ya” ujar temanku yang menarik-narik tanganku.
Aku menghela napas “hah”.

“maaf Nita aku gag bisa, aku lagi gag mood”ujarku dengan wajah murung
Dia menarik tanganku.

“pokoknya kamu harus ikut, mereka nunggu kita di taman ” Nita memaksaku ikut , ya apa boleh buat aku pun mengikuti keinginannya.
Kita sudah sampai ditaman di tengah sekolah kami.
Terlihat dua orang pria yang tersenyum pada kita. Ku lihat Nita sangat senang bertemu sang pujaannya.

“hay maaf ya lama nunggunya”.
“kenalin ini temanku Tasya imutkan ?”
Mereka tersenyum
“hay aku Nugi pacar Nita”senyumnya sambil memberikan tangannya padaku
“tasya”ujarku yang tersenyum terpaksa

“aku Yudis temanya Nita dan Nugi”senyumnya yang juga memberikan tanganya
“tasya”kami pun bersalaman. Aku seperti orang bodoh berada ditengah tengah orang yang sedang saling jatuh cinta, aku iri nita tertawa lepas .sedangkan aku hanya diam tak ada yang bisa buat aku tersenyum seperti nita. Yudis mendekatiku dan memberikan selembar kertas yang berisi puisi
Arti Hidup
semuanya terasa begitu hamoa
tak ada lagi klasih sayang yang kurasakan
ini begitu sulit ini begitu asing bagiku..........................

21 GUNS - GREENDAY

created Ramdhiesya Ammarilyn on 11:11 PM 0 comment
Do you know what’s worth fighting for
When it’s not worth dying for?
Does it take your breath away
And you feel yourself suffocating?
Does the pain weigh out the pride
And you look for a place to hide?
Did someone break your heart inside?
You’re in ruins
One, 21 guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, 21 guns
Throw up your arms
Into the sky
You and I
When you’re at the end of the road
And you’ve lost all sense of control
And your thoughts have taken their toll
When your mind breaks the spirit of your soul
Your faith walks on broken glass
And the hangover doesn’t pass
Nothing’s ever built to last
You’re in ruins
One, 21 guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, 21 guns
Throw up your arms
Into the sky
You and I
Did you try to live on your own
When you burned down the house and home?
Did you stand too close to the fire?
Like a liar looking for forgiveness from a stone
When it’s time to live and let die
And you can’t get another try
Something inside this heart has died
You’re in ruins
One, 21 guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, 21 guns
Throw up your arms
Into the sky
One, 21 guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, 21 guns
Throw up your arms
Into the sky
You and I

TO LOVE YOU MORE

created Ramdhiesya Ammarilyn on 11:08 PM 0 comment
Take me back in the arms I love
Need me like you did before
Touch me once again
And remember when
There was no one that you wanted more
Don’t go you know you will break my heart
She won’t love you like I will
I’m the one who’ll stay
When she walks away
And you know I’ll be standing here still
I’ll be waiting for you
Here inside my heart
I’m the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
See me as if you never knew
Hold me so you can’t let go
Just believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I’ll be waiting for you
Here inside my heart
I’m the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
And some way all the love that we had can be saved
Whatever it takes we’ll find a way
I’ll be waiting for you
Here inside my heart
I’m the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
created Ramdhiesya Ammarilyn on 11:06 PM 0 comment
with my best Reysa Jesika

THE POWER OF LOVE - Celine Dion

created Ramdhiesya Ammarilyn on 11:03 PM 0 comment
The whispers in the morning
Of lovers sleeping tight
Are rolling like thunder now
As I look in your eyes
I hold on to your body
And feel each move you make
Your voice is warm and tender
A love that I could not forsake
(first chorus)
’Cause I am your lady
And you are my man
Whenever you reach for me
I’ll do all that I can
Lost is how I’m feeling lying in your arms
When the world outside’s too
Much to take
That all ends when I’m with you
Even though there may be times
It seems I’m far away
Never wonder where I am
’Cause I am always by your side
(repeat first chorus)
(second chorus)
We’re heading for something
Somewhere I’ve never been
Sometimes I am frightened
But I’m ready to learn
Of the power of love
The sound of your heart beating
Made it clear
Suddenly the feeling that I can’t go on
Is light years away
(repeat first chorus)
(repeat second chorus)

Friday, June 22, 2012

LEE MIN HO

created Ramdhiesya Ammarilyn on 8:22 PM 0 comment







Naaah kalo ini. HE's MINE :)

QUOTES

created Ramdhiesya Ammarilyn on 8:17 PM 0 comment
What lies behind us, and what lies before us are tiny matters compared to what lies within us.
~ by Ralph Waldo Emerson ~
I have been astonished that men could die martyrs for their religion -
I have shudder'd at it.
I shudder no more.
I could be martyr'd for my religion
Love is my religion
And I could die for that.
I could die for you.
~ by John Keats ~
I'd like to run away
From you,
But if you didn't come
And find me ...
I would die.
~ by Shirley Bassey ~
When you love someone, all your saved-up wishes start coming out.
~ by Elizabeth Bowen (1899-1973) ~
The greatest thing you'll ever learn
Is to love and be loved in return.
~ From "Unforgettable with Love" by Natalie Cole
Soul meets soul on lover's lips.
~ by Percy Bysshe Shelly ~
I have found men who didn't know how to kiss.
I've always found time to teach them.
~ by Mae West ~
 

Story Of A Dreamer♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review